Followers

Selasa, 12 April 2011

RUMAH MINIMALIS

RUMAH MINIMALIS SEBAGAI CITRA PEMBANGUNAN PERKOTAAN YANG SERASI DENGAN LINGKUNGAN
Oleh: M.Salafudin

Sebagai trend mode perumahan modern, rumah bergaya minimalis hadir dengan nuansa yang berbeda. Dengan konsepnya yang terkesan simple dan praktis ini sangat tepat dihadirkan di perkotaan dimana lahan kosong yang semakin sempit dengan masyarakatnya yang cenderung berjiwa praktis.
Hal inilah yang membuat rumah minimalis serasi dengan lingkungan di daerah perkotaan. Selain itu, rumah minimalis juga menampilkan citranya tersendiri dalam mewujudkan pembangunan di daerah perkotaan. Karena sebagai suatu terobosan mode dibidang perumahan, rumah minimalis mampu memberi jawaban atas permasalahan pembangunan perkotaan dan menjadi ikon atau symbol sebagai bentuk dari pembangunan perkotaan itu sendiri.
Mengenai asal usul dan konsep secara umum tentang rumah minimalis yang menjadi citra pembangunan perkotaan yang serasi dengan lingkungan ini adalah sebagai berikut:
1 Sejarah Rumah Minimalis di Indonesia
Rumah minimalis adalah sebuah gaya arsitektur bangunan yang tengah menjadi tren di metropolitan. Karya arsitektur bangunan, termasuk rumah minimalis, merupakan pilihan-pilihan terhadap bentuk arsitektur sebagai akibat budaya.[1]
Adalah John Pawson, sesorang yang dianggap sebagai guru “minimalisme”. Ialah yang pertama kali menghadirkan desain rumah yang minim garis, suasana yang hening dan indah. Gaya minimalis ini mulai muncul di era 90-an. Sebelumnya gaya ini dikenal gaya mediterania dimana rumah berwarna kream, peach, dan biru laut dengan dinding yang dilumuri pasir dipadu dengan batu alam.
tren rumah minimalis ini sebenarnya berasal dari dataran eropa yang diadopsi masuk ke Indonesia. Dalam perkembangannya, konsep gaya rumah minimalis di Indonesia ini berbeda dari konsep minimalis secara international, seperti sumber yang kami dapatkan sebagai berikut :
Gaya minimalis di Indonesia sebenarnya telah mengalami perkembangan yang cukup berbeda daripada yang telah dipahami secara internasional sebagai 'minimalisme'. Gaya yang sesungguhnya pada minimalisme memiliki prinsip 'less is more' yang menggebu-gebu. Prinsip arsitektur modern minimalis ini sebenarnya mengikuti prinsip arsitektur 'form follow function' atau bentuk mengikuti fungsi. Karena itu bentuk-bentuk yang tidak perlu dihilangkan. Namun di Indonesia, kita mendapati ornamentasi atau hiasan-hiasan masih banyak digunakan, dan minimalisme telah menjadi sebuah gaya arsitektur yang berdiri sendiri, kadang-kadang 'gaya minimalis' dianggap sebagai istilah pengganti untuk 'gaya arsitektur modern'. Hal ini bisa dipahami, karena kebudayaan Indonesia yang sarat dengan ornamentasi atau hiasan.[2]

Jika gaya minimalis Eropa berbentuk kubus, tanpa atap, simple dan praktis tanpa sekat-sekat. Di Indonesia, gaya minimalis yang diusung ditambah sedikit sentuhan dengan gaya tropis. Alhasil, gaya rumah minimalis di Indonesia, tetap berbentuk kubus tapi ditambah atap segitiga di atasnya yang berfungsi sebagai arus aliran hujan.
2 Konsep Rumah Minimalis
Minimalis adalah pola berpikir, bekerja, dan suatu cara hidup. Sebuah cara pandang baru dalam melihat desain sebagai refleksi cara hidup masyarakat urban yang serba praktis, ringan, efisien, dan penuh kesederhanaan.[3]
Hal itu pulalah yang memberi kesan tersendiri pada konsep rumah gaya minimalis dengan yang lainnya. Rumah gaya minimalis ini terkesan simple, dinamis, praktis, sederhana tapi menampilkan gaya hidup yang mewah dan modern.
Secara umum rumah dengan gaya minimalis ini mempunyai ciri-ciri yang merupakan konsep dari rumah minimalis itu sendiri, mulai dari bentuk hingga model khas sebuah bangunannya, diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Rumah minimalis menampilkan unsur garis dan bidang pada permukaan dinding sebuah bangunan
  2. Dalam pewarnaan cenderung lebih berani daripada gaya arsitektur Mediterania maupun klasik.
  3. Desain modern minimalis terletak pada gubahan geometri dan penggunaan material. Hal ini semacam membuat 'lukisan' bergaya kubisme dan mengisi relung-relung bidang kubus dengan warna dan bahan yang berbeda.[4]
  4. Ruang tanpa sekat dengan sedikit ornament dan perabotan
Di Indonesia sendiri konsep rumah minimalis ini telah mengalami modifikasi bentuk dibandingkan dengan rumah minimalis yang ada di negara asalnya, Eropa. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kondisi iklim yang ada di negara kita ini, Negara Indonesia yang berada di garis khatulistiwa mempunyai iklim tropis, yang mengakibatkan adanya hujan dan panas matahari yang terik. Oleh karena itulah konsep perumahan minimalis pun didesain sedemikian rupa untuk mengatasi hal tersebut. Sehingga model rumahpun menjadi tidak sepenuhnya murni minimalis. Namun ditambah dengan gaya tropis. Misalkan saja dengan adanya penambahan atap segitiga di atasnya yang berfungsi sebagai arus aliran hujan.

Menata Rumah Mungil Agar Tetap Cantik dan Nyaman

.
Indah tidak harus selalu mahal. Kreativitas desain yang arif dan cerdas mampu mewujudkan rumah mungil tampil menawan.
Konsep indah pada rumah mungil dapat dimulai dari memilih bentuk denah rumah yang lugas dan mudah pemeliharaannya. Misalnya, untuk mengatasai keterbatasan lahan, pembangunan rumah mungil bisa disarankan untuk bertingkat. Kemudian, denah ruang terbuka dan minim dinding pembatas (baik tembok, dinding atau pintu), membuat ruang terasa lapang.
Carport, teras dan taman depan juga bisa difungsikan sebagai ruang tamu, ruang bermain anak sekaligus parkir kendaraan. Semuanya memang tergantung kreativitas. Ruang dalam dioptimalkan sebagai ruang keluarga dan ruang makan. Fungsi ruang keluarga, ruang belajar dan kamar tidur anak-anak juga dapat ditempatkan di lantai atas hingga ke kolong atap (attic). Taman dan teras belakang bisa dimanfaatkan sebagai ruang makan terbuka, ruang keluarga, dan ruang belajar anak.
Dekorasi
Bagaimana menyiasati dekorasi ruangan rumah mungil ? Seorang ahli dekorasi ruang pernah memberi tips menarik. Katanya, memiliki rumah mungil tidak harus membuat pemiliknya menghilangkan keinginan untuk membeli furnitur, karena dianggap akan mempersempit rumah.
Ada beberapa cara untuk menyiasati rumah mungil bisa tetap tampil gaya. Salah satunya dengan cara memaksimalkan fungsi furnitur di dalam rumah. Artinya, Anda disarankan untuk memilih furnitur yang bisa digunakan untuk beragam keperluan. Untuk mengatasi kendala ini, partisi adalah salah satu jawabannya. Partisi bisa berupa lemari atau rak sebagai pembatas ruangan. Dalam hal ini partisi mempunyai banyak fungsi selain sebagai penghalang pandangan dari ruang tamu ke ruang makan.
Partisi bisa terbuat dari tripleks yang diberi pelapis dipadukan dengan kaca motif impor berkombinasi warna gelap dan cokelat muda. Ini sangat selaras dengan cat rumah yang berwarna kuning gading. Di bagian lain, partisi akan berfungsi sebagai lemari, rak televisi dan rak panjang.
Di bawah televisi, bagian dari partisi dapat digunakan sebagai lemari penyimpan koleksi compact disc.
Agar perangkat yang Anda simpan terlihat dari luar, gunakan kaca es sebagai pintu lemari. Maka jadilah ruang tamu yang minimalis tapi tetap gaya. Jangan lupa letakkan kursi bersandaran tiga dan satu sandaran terpisah dengan coffee table modern model siku berkaca transparan.
Untuk menyulap kamar tidur agar terkesan luas, Anda bisa meletakkan lemari penyimpan pakaian yang terbuat dari multitripleks di sudut ruangan menyatu dengan meja rias yang langsung bersentuhan dengan tempat tidur. Dengan demikian perangkat ini bisa menyambung dalam satu kesatuan.
Ruang tidur utama juga bisa disulap jadi lebih leluasa dengan tempat tidur yang tidak terlalu besar dan diberi sentuhan warna yang cerah sehingga terkesan luas. Agar lebih banyak fungsi, tempat tidur atau ranjang dapat diberi laci untuk menyimpan pakaian, atau seprei kesayangan Anda.
Menyiasati dapur yang sempit bisa dilakukan dengan menghadirkan kitchen set yang sengaja dibuat senada dengan ruangan sehingga menghadirkan keselarasan. Dengan sentuhan kreativitas yang cerdas, rumah mungil bisa tampil indah dan gaya.
Adapun trik dalam memanfaatkan ruang minimalis sebagai berikut :
1. Pilihlah warna-warna yang terang dan jangan sekali-kali memilih warga gelap karena akan membuat ruangan tampak semakin sempit.
2. Pilih Furnitur yang simple dan berkesan tidak padat, misalnya pilih lampu gantung vertikal, furnitur yang berkaki tinggi, dll.
3. Pilihlah furnitur yang memiliki tulang tipis dan memiliki desain simple yang senada dengan karakter rumah.
Manfaatkan setiap detil ruangan seperti bawah tangga, lorong, kolong tempat tidur maupun lemari. Sebaiknya pilih lemari dengan bukaan geser agar tidak makan ruangan.
4. Jika suka akan tanaman, pilihlah tanaman yang simple dan isahakan yang memiliki batang yang tipis.
5. Pilihlah perabot rumah yang memiliki daya guna multifungsi dan sesuaikan dengan kebutuhan.
6. Letakkan perabot-perabot yang agak keras di sudut-sudut ruangan agar jarak pandang terlihat luas.
Sumber : chamoet.wordpress.com

Rabu, 15 September 2010

Kiat Memilih Rumah


Selasa, 29 Desember 2009 | 21:36 WIB
Panangian
MEMILIKI rumah untuk dihuni sendiri merupakan salah satu keputusan terpenting dalam siklus kehidupan seseorang. Keputusan ini boleh jadi juga akan menjadi pengeluaran terbesar sepanjang hidup mereka. Karena itu membeli rumah harus direncanakan secara matang sejak awal, bahkan sejak sebelum menikah. Membeli rumah adalah komitmen jangka panjang yang tidak bisa diputuskan sambil lalu, karena sangat besar dampaknya terhadap kehidupan sebuah keluarga. Jadi banyak faktor yang harus dipertimbangkan.

Setiap orang berbeda-beda faktor yang menjadi prioritas pertimbangannya, sesuai dengan usia, kecenderungan, selera, tingkat penghasilan, dan aktivitas masing-masing. Prioritas pertimbangan pasangan muda dalam memilih rumah akan berbeda dengan pasangan yang sudah mapan kehidupannya. Jenis rumah yang dipilih pun akan berbeda. Pasangan muda cenderung akan memilih rumah baru karena lebih praktis, sedangkan pasangan mapan bisa memilih rumah baru atau rumah seken tergantung selera.

Keluarga muda
Bagi keluarga muda, harga biasanya menjadi pertimbangan utama dalam membeli rumah. Umumnya pembelian rumah dilakukan dengan dukungan fasilitas KPR. Hal ini bisa dimaklumi karena sebagai pasangan muda, mereka baru bekerja dan penghasilan belum terlalu tinggi. Jadi, dengan harga rumah yang lebih murah, cicilan KPR yang harus mereka bayar setiap bulan juga kecil. Tapi, ini juga tergantung kapasitas keuangan setiap keluarga, apakah single income atau double income. Makin besar kapasitas keuangan , makin tinggi kemampuan mencicil. 

Membeli rumah dengan fasilitas KPR juga memungkinkan kita untuk hanya membayar sebagian dari harga rumah secara tunai. Orang menyebutnya uang muka atau down payment (DP). Nilainya sekitar 20-30 persen dari harga rumah, termasuk untuk biaya-biaya KPR. Selebihnya ditalangi bank sebagai KPR. Konsumen kemudian mencicil dana talangan atau kredit itu ke bank selama jangka waktu dan dengan tingkat bunga tertentu.

Bagi pasangan muda, itu berarti mereka sejak jauh hari sudah harus menyisihkan atau menabung sebagian penghasilan agar memenuhi kebutuhan uang muka itu. Misalnya, pasangan yang memiliki penghasilan Rp 2,5 juta per orang atau Rp 5 juta berdua per bulan, dengan asumsi sepertiga dari penghasilannya untuk membayar cicilan rumah, bisa mendapatkan rumah seharga Rp 150 juta dengan KPR berjangka 15 tahun dan bunga 10-12 persen per tahun. Dengan demikian uang muka rumah yang harus disiapkan pasangan tersebut sekitar Rp 45 juta.

Bila mereka mampu menyimpan sepertiga penghasilan setiap bulan untuk bakal uang muka rumah itu, maka dalam 30 bulan, mereka sudah bisa memiliki rumah. Pasangan berpenghasilan Rp 5 juta per bulan sangat mungkin menyisihkan sepertiga penghasilannya untuk ditabung karena belum memiliki banyak tanggungan. Anak misalnya, mungkin baru satu dan masih bayi, atau bahkan belum ada. Kendati demikian, itu juga sangat tergantung pada gaya hidup keluarga masing-masing.

Di mana kira-kira pasangan muida ini bisa mendapatkan rumah seharga Rp 150 juta? Di kawasan seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) dan kota-kota besar lain, rumah seharga itu hanya mungkin didapat di pinggiran kota dalam radius 20-35 km dari pusat kota, atau di pusat kota Jakarta dalam bentuk vertikal atau rumah susun sederhana milik (rusunami). Di Bodetabek, pilihan rumah seharga Rp 150 juta itu biasanya berupa rumah satu lantai tipe 36/72 sampai 36/90. Di Bekasi, rumah tipe itu antara lain didapat di Bekasi Timur Regency, Vila Mutiara Cikarang, Grand Cikarang City, Taman Firdaus, Graha Harapan Regency, Permata Wisata, dan Grand regency. Di Depok ada Grand Depok Regency, Permata Depok Regency, Taman Melati Sawangan, dan Taman Serua. Di Tangerang ada Panorama Serpong, Bumi Jati Elok, dan Metero Serpong. Sedangkan di Bogor ada Taman Cileungsi, Alam Parung, Grand Kahuripan, Citra Indah, Bukit Putra, Permata Lebak Wangi, Gren Jatiluhur, Taman Firdaus, Ciomas Hills, Graha Cilebut, dan Purimas Regency. Skala perumahan ini mulai dari lima hektar sampai ratusan hektar.

Pasangan yang mulai mapan
Bagi pasangan dengan usia perkawainan di atas 10 tahunan, harga mungkin bukan lagi menjadi faktor utama dalam memilih rumah. Dengan penghasilan dan kesejahteraan yang makin baik, dan anak-anak beranjak remaja, mereka mulai berpikir tentang rumah yang lebih besar, di desain lebih baik, dan dibangun dengan material lebih berkualitas, juga dilingkungi fasilitas yang lebih memadai. Rumah ini berukuran 100-150 m2 dengan luas kavling antara 150 m2 dan 200 m2. Bentuk rumah tidak lagi satu lantai, tapi sudah dua lantai.

Harga rumah tipe ini antara Rp 300 juta sampai Rp 600 juta. Pengembang perumahan jenis ini biasanya juga menyediakan rumah tipe sedang dan besar.  Hanya saja lokasi perumahan yang memasarkan rumah seharga Rp 300 juta- Rp 600 juta juga tidak jauh berbeda dengan lokasi rumah seharga Rp 150 jutaanm, yaitu di pinggiran kota. Untuk mereka yang beraktivitas di Jakarta, ya di Jabodetabek. Karena itu aksesibilitas terutama kendaraan pribadi, juga menjadi perhatian mereka, selain kelengkapan fasilitas seperti jaringan jalan yang memadai dan relatif lancar lalu lintas dan tersedia akses jalan tol.

Di Bogor, perumahan yang memenuhi kriteria itu bisa ditemukan di Cibubur, Cimanggis, CitraGran, Cibubur Residence, Cibubur Country, Cikeas Presidensi, dan The Address. Di Depok ada Telaga Golf Sawangan, Tamansari Puri Bali, Telaga Jambu Sawangan, Sawangan Village, dan Bogor Rivaria. Di Tangerang ada Summarecon Serpong, Paramount Serpong, Kota Modern, Victoria Residence, Bintaro Jaya, dan Graha Raya. Di Bekasi ada Kota Harapan Indah, Royal Residence, Grand Wisatam Lippo Cikarang, dan Kota Jababeka. 

Pasangan mapan dan pensiunan 

Nah, pasangan mapan dengan usia perkawinan di atas 20 tahunan, memilih rumah cenderung eksklusif dan sangat mengutamakan privasi. Bisa rumah baru, bisa rumah seken. LOkasinya boleh di pinggiran atau di tengah kota. Ukuran rumah (bangunan dan kavling) juga lebih besar, di atas 200 meter persegi, dengan harga rumah di atas Rp 800 juta per unit sampai miliaran rupiah. Karena yang dipentingkan prestise dan eksklusivitas, mereka sangat memperhatikan kualitas desain, spesifikasi material, fasilitas gaya hidup, kondisi lingkungan, dan sistem keamanan hunian. 

Kadang mereka tidak terlalu hirau dengan kelengkapan fasilitas publik di dalam dan di sekitar perumahan, kendati kalau ada hal itu akan menjadi nilai tambah. Jadi, fasilitas kalaupun disediakan yang utama bukan untuk memenuhi kebutuhan rutin, tetapi yang mencerminkan kelas dan gaya hidup penghuninya. Ukuran rumah dan tanah pun harus serba besar. Selain karena anak-anak sudah beranjak dewasa, juga karena hanya rumah besar yang mampu mencerminkan simbol status dan kemegahan mereka sebagai pasangan mapan.

Rumah di klaster-klaster eksklusif di berbagai perumahan menengah atas di pinggir kota seperti rumah dengan view danau dan lapangan golf di BSD City, Lippo Cikarang, Kota Jababeka, Alam Sutera, Bintaro Jaya, Summarecon Serpong, Kota Modern, rumah-rumah yang dikembangkan Premier Indonesia, dan lain-lain bisa menjadi pilihan mereka. Bisa juga rumah baru dan rumah seken dalam kota (Jakarta) seperti di Pondok Indah, Cilandak, Kelapa Gading, Puri Indah, atau bahkan Kebayoran Baru dan Menteng. 

Kalangan pensiun tidak lagi butuh rumah besar karena anak-anak sudah menikah semua dan sudah memiliki rumah tangga sendiri. Mobilitas mereka menurun sehingga mereka memiliki banyak waktu luang. Karena itu pensiunan lebih suka rumagh kecil dengan halaman luas, dan ada ruang berkumpul untuk menyalurkan waktu hobi seperti melukis, menulis, berkebun dengan leluasa. Rumah seperti itu paling mungkin rumah seken di pinggiran kota yang tenang, aman, dengan udara yang masih segar.

5 Kiat Rumah Sejuk Tanpa AC


Senin, 4 Mei 2009 | 16:16 WIB
KOMPAS.com - Bukan hal yang mustahil menciptakan rumah sejuk tanpa AC. Lebih hemat listrik dan ramah lingkungan. Simak beberapa kiatnya di sini.
Iklim tropis Indonesia yang cenderung panas, terlebih lagi di area perkotaan, membuat Air Conditioner (AC) menjadi kebutuhan. Rasanya mustahil memiliki rumah tinggal yang sejuk dan nyaman, tanpa kehadirannya.
Dengan berkembangnya isu lingkungan, seperti pemanasan global, pemakaian AC pun menjadi salah satu yang memberi dampak negatif. Terutama dalam hal penggunaan energi listrik. Mengapa tidak mulai sekarang kita kurangi bahkan hilangkan sama sekali penggunaan AC.
Bukan hal yang mustahil kok menciptakan rumah sejuk tanpa AC. Beberapa poin berikut mungkin bisa membantu, untuk Anda yang berniat mencoba.
1. Maksimalkan bukaan dan ventilasi
Untuk menciptakan rumah yang nyaman, sejuk, sekaligus sehat, aliran sirkulasi udara yang baik menjadi syarat mutlak. Sirkulasi udara yang seperti itu bisa didapat dengan menyediakan bukaan atau ventilasi yang cukup. Sehingga aliran udara masuk dan keluar, seimbang.
2. Minimalkan masuknya cahaya matahari siang
Di siang hari, saat matahari bersinar sangat terik, usahakan tidak terlalu banyak cahaya yang masuk. Pasalnya, cahaya matahari siang bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan suhu ruangan. Salah satu caranya, lengkapi jendela dengan window shade. Window shade akan membantu mengurangi jumlah cahaya yang masuk. Sehingga dapat meminimalisasi meningkatnya suhu ruangan.
3. Jarak plafon dengan lantai cukup tinggi
Jarak ideal plafon dan lantai adalah 2,75m-4m. Bahkan ada pula beberapa hunian meninggikan plafon hingga 6m, pada beberapa ruangan. Hal ini disebabkan, ketinggian plafon memberikan ruang yang cukup untuk perputaran dan pertukaran udara. Selain itu, ia juga bisa mengurangi panas ruangan, yang diakibatkan mengalirnya endapan panas dari ruang bawah atap ke dalam ruangan.
4. Gunakan material atap yang memantulkan panas
Panas yang ditimbulkan dari masuknya cahaya matahari, bukan hanya dari jendela, juga atap. Oleh sebab itu, pilih material atap yang dapat memantulkan panas. Genteng keramik misalnya. Atau bisa juga menambahkan material insulasi pemantul dan peredam panas.
5. Buat kolam atau taman di area dalam rumah (innercourt)
Kolam dan taman dapat membantu menurunkan suhu ruangan. Agar tidak membuat udara dalam ruangan menjadi lembap, usahakan tetap ada sinar matahari yang masuk ke dalam innercourt. Salah satu caranya dengan memberi bukaan yang cukup di bagian atap, misalnya. Dengan demikian tetap terjadi pertukaran udara yang baik, dari dalam ke luar dan sebaliknya. (Anissa/iDEA)

Mau Rumah Adem, Coba Ventilasi Silang


Kamis, 30 Juli 2009 | 10:28 WIB
KOMPAS.com - Solusi termudah mendinginkan ruang adalah dengan memasang AC. Selain itu, ada solusi lain yang lebih hemat dan ramah lingkungan.

Ruangan terasa panas tentu tak nyaman untuk ditinggali. Solusi paling mudah dan cepat mengatasinya adalah dengan memasang pendingin ruangan (AC). Banyak orang memilih cara cepat  ini, tanpa merasa perlu mengetahui akar permasalahannya.

Menurut Ir. Sukendro Sukendar, arsitek dari Nataneka Architects, ruangan yang terasa panas bisa disebabkan banyak hal. Kurangnya bukaan atau ventilasi adalah penyebab yang paling umum terjadi. Akibat jumlah ventilasi minim, maka tidak terjadi pertukaran udara dari dalam ke luar ruangan. Inilah yang menyebabkan suhu ruangan terasa panas.

Lalu, apakah sebuah jendela pada setiap ruangan sudah cukup? Jawabannya tidak. Menurut Sukendro, agar pertukaran udara dalam ruangan berjalan baik, perlu dibuat ventilasi silang (cross ventilation). Paling tidak, ada dua buah jendela atau bukaan yang saling berhadapan dalam satu ruangan.

Ventilasi silang memungkinkan udara mengalir dari dalam ke luar dan sebaliknya, tanpa harus mengendap terlebih dahulu, di dalam ruangan. Udara yang masuk dari satu jendela, akan langsung dialirkan keluar oleh jendela yang ada di hadapannya, dan berganti dengan udara baru, begitu seterusnya. Dengan demikian, tanpa AC pun ruangan tetap terasa sejuk.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ukuran jendela atau bukaan, yang harus seimbang dengan ukuran ruangan. Ruangan berukuran besar sudah tentu membutuhkan bukaan yang besar pula. Tak hanya membuat aliran udara membaik, bukaan besar juga memasukkan banyak cahaya matahari. Ruangan pun menjadi sehat dan terang, tanpa perlu menyalakan lampu di siang hari. 

Agar Atap Rumah Terbebas dari Bocor


Rabu, 24 Juni 2009 | 17:40 WIB
KOMPAS.com - Bagi beberapa orang, bagian pagar merupakan bagian utama pemberi ciri pada sebuah rumah. Namun, ada juga yang memilih lebih mengutamakan ciri rumahnya pada keindahan atap. Nah, agar atap tetap terlihat indah, sebaiknya Anda sayangi atap dengan merawatnya secara berkala.

Ciri khas sebuah rumah seringkali dilihat dari bagian atasnya yaitu pada bagian atap. Keberadaan atap sebagai penutup rumah menjadi nilai tersendiri pada bangunan. Selain memperindah bentuk bangunan, kehadiran atap juga memiliki fungsi penting sebagai pelindung rumah dari terpaan angin, panas, maupun hujan.

Sekarang ini, ada berbagai macam variasi atap yang ditawarkan perusahaan properti. Mulai dari model atap pelana, perisai, hingga kombinasi keduanya, membuat Anda semakin bingung memilih yang mana. Walaupun atap memiliki berbagai macam variasi, Anda tetap harus berhati-hati dalam memilihnya. Jika Anda salah memilih atap, maka kondisi rumah Anda tidak akan menjadi aman dan nyaman lagi.

Apalagi ketika musim hujan datang, jika atap tidak berfungsi dengan benar maka akan terjadi kebocoran. Pada umumnya, kebocoran disebabkan oleh empat hal.

Pertama, kurangnya perhatian Anda terhadap rancangan konstruksi kemiringan atap. Seharusnya, atap rumah memiliki sudut kemiringan minimal 30 derajat supaya air dapat mengalir dengan lancar. Jangan sampai tingkat kemiringannya melebihi standar minimal kemiringan atap. Hati-hati, jika tingkat kemiringannya lebih dari 30 derajat, maka genteng akan gampang merosot.

Kedua, kesalahan dan kecerobohan pemasangan. Pemasangan genteng yang tidak rapi membuat atap memiliki rongga yang mengundang datangnya air di musim hujan. Memasang genteng wuwungan atau nok dengan semen yang seirit-iritnya juga akan memicu rembesan air ke bawah. 

Ketiga, pemilihan bahan yang digunakan. Penggunaan atap lembaran seperti asbes, semen fiber, ardex, seng antikarat, atau bitumen (aspal) lebih baik dibandingkan dengan material seperti genteng tanah liat, genteng beton, keramik, atau kayu sirap. Hal ini dikarenakan, rongga antarbidang material asbes memberikan toleransi kemiringan hingga kurang dari 30 derajat, sehingga air akan tetap dapat mengalir dengan lancar.

Keempat, faktor kondisi alam. Perubahan panas clan dingin secara terus-menerus akan membuat material penutup rumah menjadi aus atau berubah. Retak-retak kecil di atap rumah clapat menyebabkan air masuk. Semakin clibiarkan, air yang merembes akan semakin banyak clan membuat retakan semakin besar. Oleh sebab itu, gunakanlah atap yang berponclasi kuat.

Oleh sebab itu, agar rumah Anda tidak mengalami kebocoran. Sebaiknya Anda telah mempersiapkan atap rumah Anda dengan pondasi yang kuat dan model yang tidak hanya menarik, tetapi juga berkualitas. (INO)

Inilah Tujuh "Kesaktian" Cuka



Rabu, 14 Oktober 2009 | 10:52 WIB
KOMPAS.com - Selain untuk menambah rasa asam dan menghilangkan bau amis, cuka juga punya manfaat lain. Cuka atau asam asetat ini dapat mengatasi berbagai masalah kebersihan rumah. Mulai dari shower mampet, lantai kusam, hingga membersihkan kerak botol. Cara menggunakannya pun sangat mudah. Inilah tujuh manfaat cuka yang dapat diaplikasikan di rumah :

1. Shower Mampet
Air yang mengandung besi, tanah, atau pasir halus bisa menjadi biang keladinya. Untuk mengatasinya, siapkan 1 liter air panas, kemudian tuangkan satu cangkir cuka makan dan aduk. Rendam kepala shower dalam larutan tadi selama 10 menit. Angkat, lalu bersihkan. Teratasi sudah masalah showermampet.

2. Blender Kotor
Penggunaan blender biasanya meninggalkan noda. Terkadang noda tersebut sulit dihilangkan. Jika itu terjadi, gunakan campuran air, sabun cuci piring, dan cuka. Tuang campuran itu ke dalam blender dan nyalakan blender selama 30 detik. Buang campuran air tadi dan bilas dengan air hangat.

3. Lantai Kusam
Lantai keramik yang berusia lebih dari lima tahun biasanya berubah menjadi kotor dan kusam. Untuk membersihkannya, tuangkan cuka ke permukaan lantai. Diamkan selama lima menit. Kemudian bersihkan dengan kain pel hingga bersih. Pel sekali lagi dengan air untuk menghilangkan bau cuka.

4. Karat pada Logam
Untuk menghilangkan karat, siapkan satu sendok makan cuka dicampur satu sendok teh garam. Gosokkan campuran tersebut ke bagian perkakas logam yang berkarat. Setelah karat hilang, bersihkan dengan air dan keringkan.

5. Guci Pecah
Guci pecah pun bukan lagi masalah. Buat campuran dari satu bungkus agar-agar, satu sendok cuka, aduk hingga mengental. Gunakan campuran adonan tadi sebagai lem. Rekatkan setiap bagian pecahan guci. Setelah itu jemur hingga adonan lem kering. Guci pun kembali utuh.

6. Sisa Minyak
Agar noda minyak di panci gampang dibersihkan, tuangkan cuka ke dalam 2 liter air. Celupkan panci berminyak ke dalamnya. Noda minyak akan luntur dan setelah itu bilas panci dengan air bersih.

7. Kerak Botol
Kerak pada botol bisa dibereskan dengan cuka. Masukkan air sabun ke dalam botol. Tambahkan satu sendok makan abu gosok dan satu sendok makan cuka. Biarkan selama 10 menit. Kemudian kocok-kocok dan sikat bagian dalam botol. Kerak dalam botol pun hilang. (iDEAonline/Anissa)